Senin, 28 Desember 2015

CARA BERDAGANG RASULLULAH

Manusia adalah ciptaan Tuhan paling sempurna diantara ciptaan lainnya. Sebagai makhluk hidup, kita diwajibkan bekerja untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dengan tidak melupakan orang-orang terdekat kita.

Sembilan dari sepuluh pintu rezeki ada dalam perdagangan.
Hendaklah kalian berdagang karena berdagang merupakan sembilan dari sepuluh pintu rezeki.

Berikut aturan berdagang yang harus dilakukan oleh seorang pedagang

·         Jujur ( Shiddiq )
Seorang pedagang wajib berlaku jujur dalam melakukan usaha jual beli. Dalam bahasa Arab, kata jujur sama maknanya dengan “ash-shidqu” atau “shiddiq” yang berarti nyata, benar, atau berkata benar.
Jujur adalah sifat yang paling sulit untuk dilakukan secara konsisten. Jujur menjadi faktor utama dalam membangun sebuah kepercayaan.

·         Sabar
Sabar adalah menahan diri dari kesusahan dan menyikapinya sesuai syariah dan akal, menjaga lisan dari celaan dan menahan anggota tubuh dari berbuat dosa. Sabar itu memang pahit terlebih apabila pelaku tidak sabaran hehehe. Kesabaran memanglah pahit namun selalu berbuah manis di akhir.

·         Tanggung Jawab
Setiap pedagang harus bertanggung jawab atas usahanya baik sebagai pemilik usaha atau sebagai pekerja.Selain itu seorang pedagang harus mempu menyediakan barang atau jasa yang bisa dipertanggung jawabkan kualitasnya, harganya pun harus wajar.

·         Menepati janji
Seorang pedagang juga di tuntut untuk selalu menepati janjinya, baik kepada para pembeli maupun di antara sesama pedagang. Misalnya, tepat waktu pengiriman, memberi layanan purna jual, garansi dan lain sebagainya. Hal ini juga bisa dibuat strategi jitu agar dagangan laris manis.

Murah Hati
Dalam suatu hadits, Rasulullah Saw menganjurkan agar para pedagng selalu bermurah hati dalam melaksanakan jual beli. Murah dakam pengertian; ramah tamah, sopan santun, murah senyum, dan bertanggung jawab.

Tidak Melupakan Akhirat
Jual beli adalah perdagangan dunia, sedangkan melaksanakan kewajiban Syariat Islam adalah perdagangan akhirat. Oleh karena itu jangan karena kesibukan kerja kemudian melalaikan kewajiban agamanya dengan alsan kesibukan perdagangan.

Apa saja yang harus di hindari oleh pedagang Muslim?

Menghindari MAGRHIB ( Masyir, Gharar, Haram Riba dan Bathil )
Maysir adalah tanpa akad atau melalui permainan
Ghirar adalah menggunakan akad, namun tidak jelas.
Riba adalah Tambahan mandzalimi
Batil adalah usaha-usaha maksiat

Tidak membayar zakat
Sudah sepatutnya bagi seorang pengusaha / pedagang muslim untuk selalu membayar zakat ketika hasil usaha sudah mencapai satu nisab. Jadi jangan sekali-kali kita tidak mengeluarkan zakat karena pada hakikatnmya bukan hak kita.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar