Senin, 28 Desember 2015

MEA (Masyarakat Ekonomi Asean)


Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) resmi diberlakukan pada 31 Desember 2015. Negara paling berpengaruh adalah Negara Vietnam. Vietnam memiliki sektor-sektor yang potensial mirip dengan yang dimiliki Indonesia. Vietnam memiliki produk industri yang sama dengan Indonesia. Mereka memiliki produk tekstil dan produk sepatu.

Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) merupakan wadah berorgansiasi bagi negara-negara yang berada dikawasan Asia Tenggara didirikan pada tanggal 8 Agustus 1967 di Kota Bangkok. Kesepakatan ini disetujui oleh lima tokoh pendiri yang merupakan perwakilan dari lima negara yang berbeda-beda dikawasan Asia Tenggara. Dan inilah nama-nama lima Negara pendiri ASEAN beserta tokoh pendirinya:

  • Indonesia, saat itu diwakilkan oleh menteri luar negerinya yang bernama Adam Malik
  • Malaysia, saat itu diwakilkan oleh menteri luar negerinya yang bernama Tun Abdul Razak.
  • Thailand, saat itu diwakilkan oleh menteri luar negerinya yang bernama Thanat Khoman.
  • Singapura, saat itu diwakilkan oleh menteri luar negerinya yang bernama S. Rajaratnam.
  • Filipina, saat itu diwakilkan oleh menteri luar negerinya yang bernama Narciso Ramos.

          Kemudian jumlah anggota ASEAN bertambah menjadi 10 Negara.
          Negara ASEAN meliputi :
·          Indonesia
·          Malaysia
·         Thailand
·          Filipina
·         Singapura
·         Brunei darussalam
·         Vietnam
·         Laos 
·         Myanmar
·         Kamboja

Dengan dibukanya MEA, otomatis perusahaan sekuritas asing dapat dengan mudah menawarkan produknya di Indonesia dan mendorong perusahaan Indonesia untuk mencatatkan sahamnya di Negara lain. Secara kualitas, buah dan sayur asal Indonesia diakui banyak Negara sebagai produk tanaman tropis terbaik di dunia. Akan tetapi perbaikan belum dilakukan, sehingga daya saing produk sayur dan buah Indonesia belum juga terangkat.

3 Alasan kenapa produk sayur dan buah Indonesia belum terangkat
  1. Pengemasan yang kurang menarik
  2. Biaya Transportasi mahal (harga jualpun menjadi lebih mahal)
  3. Pemasok tidak konsisten (Petani), mungkin karena hasil panen yang tidak stabil

Saat ini tarif bea masuk (BM) barang di negara-negara kawasan ASEAN rata-rata sudah di bawah 5%. Bisa dilihat disini  http://eservice.insw.go.id/

DAMPAK POSITIF MEA
  •  Kegiatan produksi dalam Negeri menjadi meningkat secara kuantitas dan kualitas.
  •  Mendorong pertumbuhan ekonomi Negara, pemerataan pendapatan masyarakat dan stabilitas    ekonomi nasional.
  •  Menambahkan devisa Negara melalui bea masuk dan biaya lain atas ekspor dan impor
  •  Memulai impor, kebutuhan dalam Negara dapat terpenuhi.
  •  Memperluas lapangan kerja dan kesempatan masyarakat untuk bekerja.

DAMPAK NEGATIF MEA

  • Barang-barang produksi dalam Negeri terganggu akibat masuknya barang impor yang dijual     lebih murah dalam negeri yang menyebabkan industri dalam negeri mengalami kerugian besar.
  • Orang-orang asing akan lebih leluasa mengekploitasi alam indonesia.
  • Persaingan yang sangat ketat.

Noted :
Apabila kita sebagai orang Indonesia kalah dalam bersaing, maka pengangguran akan merajalela dan tentunya kemiskinan akan semakin banyak.

 STRATEGI BERSAMA           
 Langkah strategis harus dilakukan untuk memenangi MEA diantaranya:
  • Peningkatan kepercayaan masyarakat terhadap produk nasional di pasar domestik.
  • Meningkatkan kemampuan tenaga kerja sesuai standar internasional.
  • Meningkatkan mutu dari barang yang dibuat Indonesia. Setiap barang yang di ekspor harus bisa lulus dalam pengkontrolan yang ketat.
  • Bagi anda pelaku usaha dan jasa mulai sekarang tingkatkan kualitas produk anda. Buatlah produk anda agar dicintai konsumen anda. Dengan membuat produk yang berkualitas serta harga terjangkau pasti anda akan bisa bersaing dengan produk dari negara ASEAN lainnya.

Kritik dan Saran Silahkan tulis di komentar, jika bermanfaat silahkan di share, Terima kasih :D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar